Senin, 08 Juli 2019

SIFAT ILMU PENGETAHUAN

Amati fenomena sosial di pedesaan pada gambar di samping. Ketika  melihat  fenomena-fenomena  sosial  yang  terjadi  dalam kehidupan masyarakat pedesaan, apa yang muncul dalam pikiranmu? Atau amati fenomena sosial yang sering ditayangkan televisi dan surat kabar. Semakin meningkatnya angka kejahatan, semakin banyaknya tempat-tempat lokalisasi, merebaknya aksi demo yang disertai tindakan anarkis, dan lain-lain. Jelas yang terlintas adalah segudang pertanyaan yang muncul dari rasa ingin tahu manusia. Sebagai contohnya, mengapa lokalisasi dapat tumbuh? Mengapa orang mau terlibat dalam lokalisasi? Walaupun diberantas, mengapa lokalisasi semakin merebak? Melalui rasa ingin tahu ini pengetahuan akan sesuatu hal muncul.

Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa ilmu pengetahuan berasal dari rasa ingin tahu yang kemudian dibuktikan dan diuji oleh orang lain. Namun, tidak semua pengetahuan dinamakan ilmu. Pengetahuan yang diangkat sebagai ilmu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.

Rasional

Ilmu pengetahuan didasarkan atas kegiatan berpikir secara logis dengan menggunakan rasa (nalar) dan hasilnya dapat diterima oleh nalar manusia.

Objektif

Kebenaran yang dihasilkan suatu ilmu merupakan kebenaran pengetahuan yang jujur, apa adanya sesuai dengan kenyataan objeknya, serta tidak tergantung pada suasana hati, prasangka, atau pertimbangan nilai pribadi. Objek dan metode ilmu tersebut dapat dipelajari dan diikuti secara umum. Kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang ilmu tersebut melalui pengujian secara terbuka yang dilakukan dari pengamatan dan penalaran fenomena.

Akumulatif

Ilmu dibentuk dengan dasar teori lama yang disempurnakan, ditambah, dan diperbaiki sehingga semakin sempurna. Ilmu yang dikenal sekarang merupakan kelanjutan dari ilmu yang dikembangkan sebelumnya. Oleh karenanya, ilmu pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah mutlak dan final. Dengan demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terbuka.

Empiris

Kesimpulan yang diambil harus dapat dibuktikan melalui pemeriksaan dan pembuktian pancaindra, serta dapat diuji kebenarannya dengan fakta. Hal ini yang membedakan antara ilmu pengetahuan dengan agama.

Andal dan Dirancang

Ilmu pengetahuan dapat diuji kembali secara terbuka menurut persyaratan dengan hasil yang dapat diandalkan. Selain itu, ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu rancangan yang menerapkan metode ilmiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar