Sabtu, 17 April 2010

REPRESENTASI TEXT

Informasi dalam bentuk teks umumnya direpresentasikan oleh sebuah kode, dimana setiap simbol yang berbeda di dalam teks (seperti misalnya huruf-huruf alfabetis dan tanda-tanda baca) disajikan sebagai suatu pola bit yang unik. Teks tersebut oleh karenanya direpresentasikan oleh serangkaian panjang bit-bit di mana urutan dari pola-pola yang muncul melambangkan urutan simbol-simbol pada teks aslinya. 

Pada masa-masa awal perkembangan komputer, kode-kode semacam ini dirancang untuk dan digunakan pada suatu perangkat yang spesifik saja, sehingga mengakibatkan timbulnya permasalahan komunikasi antar perangkat. Untuk mengatasi keadaan semacam ini American National Standards Institute (ANSI) mengadopsi penggunaan American standar Code for Information Interchange (Kode Standar Amerika untuk pertukaran Informasi) (ASCII, diucapkan "As-ki"). Kode ini menggunakan pola-pola bit dengan panjang tujuh bit untuk mempresentasikan huruf-huruf kapital dan kecil dari sistem alfabet bahasa Inggris, tanda-tanda baca, digit 0 hingga 9, dan informasi kontrol lainnya seperti line feed, carriage return dan tab. Hari ini, ASCII seringkali diperluas menjadi format delapan-bit-per-simbol dengan menambahkan sebuah angka 0 pada ujung sisi most significant dari setiap pola tujuh bit. Teknik semacam ini tidak hanya menghasilkan sebuah kode dengan pola-pola yang dapat dimuatkan secara pas ke dalam sebuah sel memori berukuran-byte, sekaligus juga menyediakan 128 buah pola bit tambahan (yang diperoleh dengan mengisikan nilai 1 pada bit tambahan) yang dapat digunakan untuk merepresentasikan simbol-simbol yang belum tercakup di dalam sistem ASCII yang sebenarnya. Sayangnya, karena vendor-vendor cenderung untuk menggunakan interprestasi mereka sendiri terhadap pola-pola tambahan ini, data yang direpresentasikan oleh pola-pola ini seringkali tidak mudah untuk dipindahkan dari aplikasi satu vendor ke aplikasi vendor lainnya.

Contoh :
01001000 01100101 01101100 01101100 01101111 00101110
bilangan diatas mempresentasikan "Hello."

Meskipun ASCII telah menjadi kode yang dominan selama bertahun-tahun, beberapa sitem kode lain, yang mampu mempresentasikan dokumen-dokumen ke dalam beragam bahasa, kini tengah bersaing untuk merebut ppopularitas. Salah satu dari kode-kode tersebut yaitu Unicode, dikembangkan melalui kerjasama beberapa produsen software dan hardware terbesar dan dengan cepat mendapatkan dukungan dari komunitas pengguna komputer. Kode ini menggunakan suatu pola yang unik sepanjang 16 bit untuk mempresentasikan simbol-simbol. Sebagai akibatnya, Unicode memiliki 65.536 pola bit yang berbeda - cukup banyak untuk memungkinkan direpresentasikannya simbol-simbol bahasa Cina dan Jepang yang paling umum. Standar untuk sebuah kode yang dapat bersaing dengan Unicode telah dikembangkan oleh International Organization for Standardization (dikenal juga sebagai ISO, yang diadopsi dari sebuah kata Yunani, isos, yang berarti "setara"). Dengan menggunakan pola-pola sepanjang 32 bit, sistem pengkodean ini memiliki potensi untuk merepresentasikan miliaran simbol.

American National Standards Institute

American National Standards Institute (ANSI) didirikan pada 1918 oleh sebuah konsorsium kecil yang terdiri dari kalangan insinyur dan badan-badan pemerintah sebagai sebuah lembaga nirlaba yang mengkoordinasikan pengembangan standar-standar bersama yang digunakan di dalam sektor swasta. Keanggotaan ANSI meliputi lebih dari 1300 perusahaan, organisasi professional, asosiasi dagang, dan badan pemerintah. ANSI bermarkas di New York dan mewakili Amerika Serikat sebagai lembaga anggota ISO. Situs web American National Standards Institute ada pada alamat http://www.ansi.org 

Organisasi-organisasi yang serupa di negara-negara lain misalnya adalah Standards Austalia (Australia), Standards Council of Canada (Kanada), China State Bureu of Quality and Technical Supervision (China), Deutsches Institur fur Normung (Jerman), Japanese Industrial Standards Committee (Jepang), Direccion General de Normas (Meksiko), State Committee of the Russian Federation for Standardization and Metrology (Rusia), Swiss Association for Standardization (Swiss), dan British Standards Institution (Inggris Raya).

ISO - International Organization for Standardization

International Organizational for Standardization ( lebih umum disebut ISO) dibentuk pada 1947 sebagai sebuah federasi lembaga-lembaga dari seluruh dunia, satu lembaga dari masing-masing negara. Badan internasional ini bermarkas di Jenewa, Swiss, dan memiliki lebih dari 100 lembaga anggota dan sejumlah besar anggota koresponden. (Anggota koresponden umumnya berasal dari suatu negara yang tidak memiliki lembaga standardisasi nasional. Anggota-anggota semacam ini tidak dapat berpartisipasi secara langsung dalam pengembangan berbagai standar namun secara terus-menerus diinformasikan mengenai kegiatan-kegiatan ISO.) Alamat situs ISO pada http://www.iso.sch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar